Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Uno mengimbau masyarakat untuk lebih mencintai drama Sunda dan Dandut Koplo serta mengurangi konsumsi drama K-pop dan Korea.
Menurut Sandiaga yang hadir dalam acara Kiken 2022: Sunday Fund di Bandung, Minggu (28/8), industri kreatif Indonesia termasuk dalam tiga besar dunia.
Sandiaga meyakini industri kreatif Indonesia akan dianggap lebih berkembang jika konsumsi produk budaya asing, seperti drama Korea atau K-pop, berkurang dan konsumsi produk kreatif dalam negeri, seperti drama Sudan, meningkat.
“Kalau tidak mendengarkan K-Pop atau menonton Draco, kita lebih banyak menonton Drasun (drama Sunda) atau Dekop (Dangdut Koplo), kami berharap bisa bersaing di Korea dalam lima tahun ke depan,” kata Sandiaga. .
"Industri kreatif kita sekarang berada di urutan tiga besar dunia setelah Amerika Serikat dan Hollywood, Korea mendengarkan K-pop dan Draco (drama Korea), Indonesia sudah di tempat ketiga," kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan pada April 2021 bahwa Indonesia menempati urutan ketiga setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan sebagai negara dengan kontribusi industri kreatif tertinggi terhadap pertumbuhan domestik bruto (PDB) nasional.
Saat itu, kata Sandiaga, industri kreatif Indonesia ditopang oleh industri fashion yang terbesar sebesar US$9 miliar, disusul kerajinan senilai US$4,9 miliar. Dan dapur multi-miliar dolar.
[Udang. Video CNN]
Menurut Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif pada Januari 2021, berdasarkan data Focus Economy Outlook 2020, ekonomi kreatif berkontribusi sekitar Rs 1.100 triliun terhadap PDB Indonesia pada tahun 2020.
Sementara itu, produksi serial layar kecil di Indonesia masih didominasi oleh produksi studio di Jakarta. Sebagian besar serial itu disiarkan setiap hari, jadi striptis di televisi komersial.
Meskipun demikian, firma riset Nielsen Indonesia menemukan bahwa kebiasaan menonton TV berubah pada Ramadhan 2021 dan akan lebih rendah daripada 2019 dan 2020. Pada saat yang sama, volume konsumsi media digital meningkat.
Pertumbuhan konsumsi media digital, seperti streaming, dikatakan meningkat sebesar 24%, sementara waktu penggunaan meningkat sebesar 35%.
"Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah penggunaan media digital yang mengalami percepatan signifikan sejak pandemi 2020," tulis Nielsen dalam pernyataan Maret 2022.
Manajer VIU Indonesia Varun Mehta mengatakan kepada CNNIndonesia.com pada tahun 2018 bahwa sekitar 40% orang Indonesia menikmati menonton drama. Dari jumlah tersebut, 80% penonton Indonesia senang menonton drama luar negeri, termasuk drama Korea.
“Alasan orang Indonesia lebih banyak menonton adalah karena mereka melihat apa yang mereka inginkan. Mereka suka menonton konten berkualitas seperti film, tetapi juga serial drama seperti drama Korea, drama Thailand yang telah dibuat dengan sukses, ”kata Varun.
(Terakhir)
Kembali bersama Willoughers, Apakah pembaca Willough familiar dengan ilmu estetika. Kosakata Estetika kembali populer dengan… Read More
Jakarta, 8 November 2022 Hari Kesehatan Nasional (HKN) diperingati setiap tanggal 12 November. Kali ini,… Read More
3 NUTRISI SEHAT UNTUK WANITA DI ATAS 40 GAYA HIDUP SEHAT - Tujuan utama dari… Read More
Jakarta (Antara). Santi Indra Astuthi, Guru Besar Jurusan Komunikasi Universitas Islam Bangang, menekankan pentingnya literasi… Read More
Jakarta - NasDem seharusnya mengumumkan aliansi dengan Partai Demokrat (PD) dan PKS besok, 10 November.… Read More
Jakarta, CNN, Indonesia. Game online atau game yang menggunakan internet membuat ketagihan tidak hanya untuk… Read More
This website uses cookies.