Kebonbimo, Boyolali (5/8) — Dalam rangka mengikuti perkembangan zaman dan memperhatikan segala perubahan yang terjadi, khususnya di kota-kota besar Indonesia, kemajuan tersebut kini merambah hingga ke pelosok desa. program Desa Pintar Kesehatan; . Desa, Pembangunan Tertinggal dan Pemukiman Kembali (Kemendes PDTT).
Pada prinsipnya, kehadiran desa pintar seharusnya mempercepat transformasi pemanfaatan teknologi digital untuk mendorong peningkatan pelayanan dasar dan pembangunan pedesaan melalui pemberdayaan yang inklusif dan berkelanjutan.
Smart Village dirancang untuk menjadikan desa mandiri yang dapat mengikuti perkembangan zaman, khususnya teknologi. Teknologi yang direncanakan adalah teknologi tepat guna yang dapat mewujudkan kondisi desa yang ideal, mengubahnya menjadi desa yang kuat, mandiri, sejahtera, dan demokratis melalui pemanfaatan teknologi, lapor detiknews.
Menurut Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, “Desa cerdas adalah pembangunan desa yang berbasis penerapan teknologi tepat guna. Diharapkan dengan menggunakan teknologi ini desa mampu meraih beberapa prestasi revolusioner sesuai dengan kualifikasinya. Untuk masuk kategori "Desa Mandiri".
Berlatar belakang desa Khelatsi, desa Kebonbimo kabupaten Boyolali, desa Kebonbimo menjelma menjadi salah satu desa kategori desa Khelatsi. Oleh karena itu, untuk mendukung pelaksanaan kuliah Kelompok II tentang kerja nyata Universitas Diponegoro (KKN) tahun 2021/2022 yang dipersembahkan salah satu tema yaitu Sustainable Development Goals (SDGs), maka program kerja KKN termasuk belajar memainkan drum pintar. Di desa Kebonbimo, sebagai bentuk teknologi tepat guna, produksi dilakukan bersama para pemuda desa Kebonbimo.
Smart Trash System merupakan sistem otomatisasi yang menggunakan Arduino Uno, proximity sensor, servo motor, dan speaker.
Prinsip kerja alat ini adalah ketika ada objek yang terdeteksi oleh sensor jarak, maka sensor jarak akan mengirimkan sinyal ke sistem Arduino Uno untuk membuka tutup tempat sampah dengan menggerakkan motor servo, dan kemudian ketika kotoran dikeluarkan; di sana. akan ada suara ucapan terima kasih, yaitu “Terima kasih telah meletakkan kembali tempat sampah” diikuti dengan gerakan motor servo untuk menutup tutup tempat sampah.
Pelaksanaan proyek “Belajar membuat kendang pintar sebagai bentuk teknologi tepat guna” bersama pemuda desa Kebonbimo. Dokter
Siswa menyelesaikan pekerjaan ini dengan memperkenalkan alat, menjelaskan komponen dan sistem alat, mendemonstrasikan alat, dan mempersilahkan remaja untuk mencoba alat peraga. Para siswa berharap melalui pelatihan ini para pemuda desa Kebongbimo mampu menjadikan alat ini sendiri sebagai salah satu kegiatan yang mendukung pemerintah desa dalam upayanya mengembangkan teknologi tepat guna.
Alat ini juga diberikan kepada pemerintah desa sebagai bukti dan contoh produksi teknologi tepat guna yang dapat dipresentasikan kepada warga desa lainnya.
Lihat lebih banyak ilmu pengetahuan alam dan teknologi
Tinggalkan komentar
Berkomentarlah dengan bijak dan bertanggung jawab. Komentar semata-mata merupakan tanggung jawab pemberi komentar sebagaimana diatur oleh UU ITE.
KIRIM
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar.
Lihat semua komentar (0)
Kembali bersama Willoughers, Apakah pembaca Willough familiar dengan ilmu estetika. Kosakata Estetika kembali populer dengan… Read More
Jakarta, 8 November 2022 Hari Kesehatan Nasional (HKN) diperingati setiap tanggal 12 November. Kali ini,… Read More
3 NUTRISI SEHAT UNTUK WANITA DI ATAS 40 GAYA HIDUP SEHAT - Tujuan utama dari… Read More
Jakarta (Antara). Santi Indra Astuthi, Guru Besar Jurusan Komunikasi Universitas Islam Bangang, menekankan pentingnya literasi… Read More
Jakarta - NasDem seharusnya mengumumkan aliansi dengan Partai Demokrat (PD) dan PKS besok, 10 November.… Read More
Jakarta, CNN, Indonesia. Game online atau game yang menggunakan internet membuat ketagihan tidak hanya untuk… Read More
This website uses cookies.