BENGKALIS – Satgas Transformasi Digital Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Fajar BS Lasse gencar mempromosikan kekayaan intelektual (HAKI) dan memotivasi Generasi Z untuk menguasai ilmu teknologi.
Kali ini pria asal Kab Asakhan, Provinsi Sumatera Utara ini bersekolah di tiga sekolah di Kab secara bersamaan. Bengkalis yaitu SMAN 2 Bengkalis, SMAN 1 Bengkalis dan SMA Dharma Matria Bengkalis.
Menurut Fajjar Lasse, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), demografi terbesar Bengal pada tahun 2022 adalah Gen Z sebesar 149.095, diikuti oleh Milenial sebesar 146.750.
“Mahasiswa merupakan generasi terbesar di dunia, karena menurut penelitian Nielsen pada tahun 2020, satu dari tiga masuk dalam kategori generasi z, generasi yang lahir setelah tahun 1996,” kata Fajar Lasse, Rabu, 28 September 2022.
Dikatakannya, Gen Z memiliki keunggulan karena lahir setelah munculnya teknologi. Karena itu, mereka memiliki kemampuan untuk berpikir, kreatif, dan terlatih untuk menemukan apa pun menggunakan perangkat, memungkinkan mereka menemukan sesuatu dengan sangat cepat saat mengambil keputusan.
"Sangat mudah untuk menemukan informasi dengan perangkat. Namun, perkembangan teknologi yang pesat tidak akan berdampak jika tidak diimbangi dengan kualitas unggul generasi baru. Untuk itu penting memiliki pengetahuan dasar tentang pentingnya perkembangan teknologi”, jelasnya.
Perubahan teknologi, kata Fajar Lasse, telah mengubah dinamika pasar tenaga kerja dan perdagangan, di mana semuanya serba digital. “Semua saudara dan saudari harus menjadi generasi yang melek teknologi. Munculkan ide dan kreativitas, tuangkan ke dalam aplikasi atau produk lainnya,” kata Fajar.
Ia mencontohkan Alfatich Timur, pendiri Kitabisa.com. Dengan bantuan teknologi modern, para pendiri kitabisa.com membuat platform donasi dan penggalangan dana yang manfaatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat.
“Banyak kisah sukses anak muda yang bisa memaksimalkan manfaat teknologi bagi dirinya dan masyarakat luas,” imbuhnya.
“Gen Z tidak ingin bekerja dalam rantai. Gen z lebih cenderung bekerja di bidang teknologi informasi, manufaktur seperti aplikasi atau desain visual sebagai B. sebagai pembuat konten, videografer, blogger, dan lainnya. Mereka adalah penjahat dan banyak orang yang membutuhkan saat ini," lanjutnya.
Namun, lanjutnya, pekerjaan yang dilakukan merupakan nilai yang harus dilindungi oleh pemerintah. Untuk itu, karya intelektual harus segera didaftarkan untuk melindungi produk dari pembajakan atau plagiarisme produk oleh pihak ketiga.
“Negara hadir untuk menjamin keamanan hukum dan perlindungan karya intelektual”, jelasnya.
Pesan Fajar kepada siswa bahwa pendidikan bukan hanya tentang belajar fakta, tetapi juga tentang belajar untuk merangsang berpikir kreatif, seperti yang dikatakan Albert Einstein: "Pendidikan bukan tentang mempelajari fakta, pikiran adalah mengajari Anda untuk berpikir," pungkasnya. . . #DISKAMINFOTIC
Kembali bersama Willoughers, Apakah pembaca Willough familiar dengan ilmu estetika. Kosakata Estetika kembali populer dengan… Read More
Jakarta, 8 November 2022 Hari Kesehatan Nasional (HKN) diperingati setiap tanggal 12 November. Kali ini,… Read More
3 NUTRISI SEHAT UNTUK WANITA DI ATAS 40 GAYA HIDUP SEHAT - Tujuan utama dari… Read More
Jakarta (Antara). Santi Indra Astuthi, Guru Besar Jurusan Komunikasi Universitas Islam Bangang, menekankan pentingnya literasi… Read More
Jakarta - NasDem seharusnya mengumumkan aliansi dengan Partai Demokrat (PD) dan PKS besok, 10 November.… Read More
Jakarta, CNN, Indonesia. Game online atau game yang menggunakan internet membuat ketagihan tidak hanya untuk… Read More
This website uses cookies.