Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perusahaan teknologi lokal kembali menguat pada Jumat (3/6/2022) pada perdagangan pagi setelah kemarin menguat kuat. Hal ini juga ditunjukkan oleh indeks sektor teknologi yang naik 1,3%.
Saham emiten teknologi dengan kapitalisasi pasar terbesar, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), naik 4,07% menjadi Rs. 358 / potong
Saham GOTO kini kembali berada di atas harga penawaran umum perdana (IPO). Kapitalisasi pasar GOTO saat ini mendekati kapitalisasi pasar Rp 424 miliar dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Selain GOTO, saham teknologi lain yang juga tumbuh adalah PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT). Harga saham HDIT meningkat 2,41% menjadi Rs. 170 / potong
Berikutnya adalah PT NFC Indonesia TBK (NFCX), yang juga naik 2,03% menjadi Rs 8.775 per unit.
Sementara itu, saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang beroperasi di segmen data center milik Oto Sugiri stagnan di level Rp. 36250 / potong
Seperti halnya DCII, harga saham emiten lokal PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) juga dipatok Rp 304 per unit.
Sementara itu, kupon distribusi PT Nusantara TBK (DIVA) mengalami penurunan pangsa dari emiten teknologi.
Saat IHSG melemah di awal Mei, saham-saham teknologi juga ikut terpukul, terutama saham-saham teknologi dengan kapitalisasi pasar yang besar seperti GOTO dan BUKA.
Perasaan negatif datang dari luar. Federal Reserve AS menaikkan suku bunga acuan di pasar saham lokal sebesar 50 basis poin pada kesempatan liburan Idul Fitri.
Wall Street, yang terpengaruh oleh aksi jual yang kuat, juga mempengaruhi pasar keuangan negara itu. IHSG yang diluncurkan kembali pada 9 Mei 2022 langsung terdorong kembali kuat.
GOTO bahkan memiliki penolakan otomatis (ARB) untuk volume pada minggu perdagangan pertama di bulan Mei setelah libur panjang.
Namun, setelah mengalami koreksi yang cukup parah, IHSG berhasil pulih. IHSG belum kembali ke level 7.200, namun IHSG telah kembali ke minimal 6.000.
Pasar saham domestik sudah sangat tangguh dalam menghadapi longsoran sentimen negatif yang mengekspos aset berisiko seperti ekuitas ke tekanan jual yang kuat.
JPMorgan mencatat dalam risetnya bahwa pasar saham Indonesia sudah menarik di kawasan Asia Tenggara.
Menurut bank investasi AS, pasar saham Indonesia layak mendapat tiga alasan utama: pertama adalah pemulihan ekonomi, kedua adalah sektor perbankan yang membaik, dan ketiga adalah sektor teknologi yang terus meningkat.
Sentimen ini pada akhirnya mendorong pemulihan IHSG yang cepat, serta harga produk yang lebih tinggi. Saham teknologi juga terpengaruh.
[Udang: Video CNBC]artikel berikutnya
Ada yang bertahan, IHSG batal 1% (TRP)Jakarta, CNBC Indonesia – Saham perusahaan teknologi lokal kembali menguat pada Jumat (3/6/2022) pada perdagangan pagi setelah kemarin menguat kuat. Hal ini juga ditunjukkan oleh indeks sektor teknologi yang naik 1,3%.
Saham emiten teknologi dengan kapitalisasi pasar terbesar, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), naik 4,07% menjadi Rs. 358 / potong
Saham GOTO kini kembali berada di atas harga penawaran umum perdana (IPO). Kapitalisasi pasar GOTO saat ini mendekati kapitalisasi pasar Rp 424 miliar dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Selain GOTO, saham teknologi lain yang juga tumbuh adalah PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT). Harga saham HDIT meningkat 2,41% menjadi Rs. 170 / potong
Berikutnya adalah PT NFC Indonesia TBK (NFCX), yang juga naik 2,03% menjadi Rs 8.775 per unit.
Sementara itu, saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang beroperasi di segmen data center milik Oto Sugiri stagnan di level Rp. 36250 / potong
Seperti halnya DCII, harga saham emiten lokal PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) juga dipatok Rp 304 per unit.
Sementara itu, kupon distribusi PT Nusantara TBK (DIVA) mengalami penurunan pangsa dari emiten teknologi.
Saat IHSG melemah di awal Mei, saham-saham teknologi juga ikut terpukul, terutama saham-saham teknologi dengan kapitalisasi pasar yang besar seperti GOTO dan BUKA.
Perasaan negatif datang dari luar. Federal Reserve AS menaikkan suku bunga acuan di pasar saham lokal sebesar 50 basis poin pada kesempatan liburan Idul Fitri.
Wall Street, yang terpengaruh oleh aksi jual yang kuat, juga mempengaruhi pasar keuangan negara itu. IHSG yang diluncurkan kembali pada 9 Mei 2022 langsung terdorong kembali kuat.
GOTO bahkan memiliki penolakan otomatis (ARB) untuk volume pada minggu perdagangan pertama di bulan Mei setelah libur panjang.
Namun, setelah mengalami koreksi yang cukup parah, IHSG berhasil pulih. IHSG belum kembali ke level 7.200, namun IHSG telah kembali ke minimal 6.000.
Pasar saham domestik sudah sangat tangguh dalam menghadapi longsoran sentimen negatif yang mengekspos aset berisiko seperti ekuitas ke tekanan jual yang kuat.
JPMorgan mencatat dalam risetnya bahwa pasar saham Indonesia sudah menarik di kawasan Asia Tenggara.
Menurut bank investasi AS, pasar saham Indonesia layak mendapat tiga alasan utama: pertama adalah pemulihan ekonomi, kedua adalah sektor perbankan yang membaik, dan ketiga adalah sektor teknologi yang terus meningkat.
Sentimen ini pada akhirnya mendorong pemulihan IHSG yang cepat, serta harga produk yang lebih tinggi. Saham teknologi juga terpengaruh.
[Udang: Video CNBC]
artikel berikutnya
Ada yang bertahan, IHSG batal 1% (TRP)
RDARSEMARANG.ID, Antusias, tiga lulusan Universitas Kristen Satya Vacana (UKSW) memulai studinya berbeda dengan mahasiswa lainnya.…
Kapanlagi.com - Menurut Good Data Corporation, Seo Hyun Jin menjadi salah satu aktor Korea tersukses…
Volunteers of Information and Communication Technologies (TIC) adalah organisasi yang bertujuan membantu pemerintah menyebarkan penggunaan…
Traveloka telah diunduh ratusan juta kali. Traveloka memperluas akses layanan kesehatan online dari Republik Jakarta…
Meatball Cloud adalah film adaptasi tahun 1978 dari buku anak-anak Judy Ron Barrett. Skenarionya ditulis…
Jakarta, Toyota Indonesia Ajak Asosiasi Veloz untuk Teknologi Bedah Terbaru - Toyota Gelar Pameran bertajuk…