Puskesmas mengeluarkan surat nikah apabila kedua mempelai memenuhi persyaratan untuk siap menikah dan memiliki anak.
Ni Nyoman Ariyuni, Pj Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, mengatakan kesediaan calon pengantin di Gianyar untuk mendapatkan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan masih rendah. Puluhan pasangan menikah saat Ayu tumbuh besar di Pavivahan. Namun, hanya sedikit dari mereka yang datang ke Puskesmas untuk meminta nasihat. “Program nasional ini sudah berjalan sejak 2018. Tenaga medis terlatih menyediakan layanan ini di semua start-up di Kabupaten Gianyar. Namun, kehadiran Katin (pengantin baru) di Puskesmas masih sedikit,” kata Nyoman Ariyuni, Minggu (2/10).
Menurut Dinas Kesehatan Gianyar, hingga Juni 2022, baru 20 calon pengantin yang menggunakan program kesehatan pengantin nasional Kementerian Kesehatan RI. Terdapat 8 katin pada tahun 2018, 8 katin pada tahun 2019, 4 kali pada tahun 2020 dan 6 kali pada tahun 2021. “Konsultasi biasanya berlangsung selama 15 hingga 30 menit, tergantung kondisi umum kucing,” jelas Nyoman Ariyuni. Setelah konsultasi, Anda akan menerima surat nikah. Akta nikah ini berisi nama-nama calon mempelai.
Masing-masing dari mereka adalah pengantin yang ditunjuk yang telah menjalani konsultasi dan pemeriksaan kesehatan. Akta ini digunakan sebagai syarat perkawinan Desa dan Kelurahan. Pengantin baru akan tiba, dimobilisasi dan didukung oleh Family Support Teams (FTC). “Gerakan dan dukungan perempuan di setiap desa yang dibentuk oleh OPD KB dilakukan secara sinergis oleh personel TPK,” jelas Nyoman Ariyuni.
Akta nikah diterbitkan oleh Puskesmas setelah kedua mempelai datang ke Puskesmas dan telah memenuhi syarat kesiapan menikah dan hamil terkait dengan layanan e-Puskesma. “Termotivasi dan didukung oleh TPK. Pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan,” ujar Menkes Gianyar. Selain mendukung WPK, sosialisasi program ini juga dilakukan pada kegiatan Posyangdu Pemuda, kegiatan karang taruna, sosialisasi Kemenag dan Musyawarah Adat Desa. .
Nyoman Ariyuni mengharapkan pengantin baru menjalani pemeriksaan kesehatan minimal 3 bulan sebelum pernikahan untuk memastikan status kehamilannya sehat. “Kondisi ibu dan anak saat melahirkan sehat dan bisa mencegah kemacetan,” jelas Nyoman Ariyuni. Sepengetahuannya, semua layanan konsultasi pernikahan sudah dialihkan ke Puskesmas. “Prinsip kami bukan untuk menghindari pernikahan, tetapi untuk mempersiapkan calon pengantin dalam keadaan sehat selama kehamilan,” tambahnya.
Menurut Nyoman Ariyuni, banyak faktor yang menyebabkan banyaknya pengantin baru yang sedang mengandung. Salah satunya adalah kebiasaan merokok. “Merokok juga mengurangi kualitas sperma, infeksi menular seksual, ketidakseimbangan hormon. Untuk memastikannya perlu diperiksakan ke dokter spesialis,” jelasnya. Selain rokok, biasanya dikaitkan dengan kondisi calon pengantin. Misalnya obesitas. “Obesitas juga menjadi pemicu berantai yang membuat sulit hamil saat ini. Dengan saran dan pemeriksaan kesehatan awal, kita bisa melihat dan memperbaiki mata rantai tersebut,” jelas Nyoman Ariyuni.
Kembali bersama Willoughers, Apakah pembaca Willough familiar dengan ilmu estetika. Kosakata Estetika kembali populer dengan… Read More
Jakarta, 8 November 2022 Hari Kesehatan Nasional (HKN) diperingati setiap tanggal 12 November. Kali ini,… Read More
3 NUTRISI SEHAT UNTUK WANITA DI ATAS 40 GAYA HIDUP SEHAT - Tujuan utama dari… Read More
Jakarta (Antara). Santi Indra Astuthi, Guru Besar Jurusan Komunikasi Universitas Islam Bangang, menekankan pentingnya literasi… Read More
Jakarta - NasDem seharusnya mengumumkan aliansi dengan Partai Demokrat (PD) dan PKS besok, 10 November.… Read More
Jakarta, CNN, Indonesia. Game online atau game yang menggunakan internet membuat ketagihan tidak hanya untuk… Read More
This website uses cookies.